Thursday, January 15, 2009

Berjalan di Atas Angin

Achmad R. Pushida ( Jum’at, 14 November 2008)

Ketika semua datang dengan dilalui dengan segala kebohongan
naluri memungkiri semuanya
naluri mengecam segalanya
yang terungkap
yang tertutupi
yang tak pernah ada kebenaran

tidak ada keberanian
tidak ada kejujuran
tidak ada kehidupan yang sebenarnya
semua seperti rekaan
dan sungguhpun itu rekaan

sejauh mana aku berjalan
sejauh mana aku menatap
sejauh mana aku mendengar
akan teucap samar
dan sengaja disamarkan

sebenarnya apa yang aku inginkan
adalah apa yang tidak orang lain harapkan
apa yang aku ucapkan
adalah apa yang bukan aku lakukan

keindahan yang nampak di mata teman
saudar, dan orang tua
adalah semu yang belum nyata

aku seperti berjalan membawa arah mata angin
tapi aku tak pernah ingin tahu
bagaimana membacanya
dan yang keluar adalah karangan semata

jasadku adalah jasad sungguhan
mataku adalah mata mata sungguhan
hatiku adalah hati sungguhan
tapi jiwa dan otakku adalah karangan

hanya sebatas karangan...

No comments:

Post a Comment

what about you...