Achmad R. Pushida (Senin, 27 Agustus 2007)
Hasanahmu tiba-tiba lenyap
hasanahku juga
dimatamu dan mataku
setelah pondasi kita rampungkan
bersama
di atas pijakan dan genggaman
yang sama pula
sehingga
tercipta suatu maha karya
indah dan ternyata
daya cipta kita hilang begitu saja
tertutup noktah yang
menutup retina hatiku
dan hatimu
sehingga dengan begitu saja
kamu palingkan sebentuk wajah kamu
dan aku palingkan pula seraut wajahku
wajah yang sudah kita lukis
bersama dengan keindahan
dan kedamaian
keindahan dan kedamaian
yang tak akan pernah habis
kita catat seumur hidup kita
kamu harus mengakui
bahwa dalam hatimu
pernah terdetik
“akulah yang terbaik dihatimu”
dan aku tidak memungkiri
dalam hatikupun pernah terdetik pula kalau
“kamu lah yang terindah dalam hidupku”
walaupun kita tak pernah mengucapkannya
dari bibir kita
ingatlah
aku selalu hadir dalam
kesedihanmu
dan kamu tidak pernah jauh
dalam gundahku
dan kealfaan itu
begitu mudah menutup
lembaran indah yang tidak akan
pernah selesai
kita garap dengan kebencian
No comments:
Post a Comment
what about you...