Seperti biasa, setiap akan ada keberangkatan baik acara formal ataupun non formal, kita punya tradisi berdo'a bersama yang di pimpin oleh pak Arief, dan pamit pada ketua PKBM. Mudah-mudahan kegiatan ini diridhai Allah SWT dan diberi kelancaran.
Setelah mengunakan kendaraan, untuk mencapai lokasi "Strawberycamp", kita harus berjalan kaki naik ke atas bukit, indah sekali, apalagi di pagi hari yang dikanan kiri jalan pasti ada para petani yang sedang bercocok tanam.
Sesampainya dilokasi, para peserta calon ketua Ikrar langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan, sebagai bekal untuk menjadi seorang pemimpin.
Satu persatu peserta menunjukan kehebatan mentalnya untuk menjadi seorang pemimpin, kita selalu berusaha memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengambil dan memperjuangkan hak mereka.
Sementara pak Arief yang menjadi team sukses putra, memberikan strategi bagaimana caranya putra mampu unggul dalam debat terbuka calon ketua, di bantu Ade, yang pada saat itu masih menjabat sebagai ketua IKRAR
Disudut lain, tidak lupa ketua PKBM pun menunjukan aksinya, memotivasi perempuan agar mampu bersaing dengan laki-laki di debat dan pemilihan.
Nah, aksi seru-seruan debat siap dimulai, semua peserta adalah calon ketua, mereka wajib menunjukan kemampuannya sebagai warga belajar yang mempunyai kemampuan memimpin. visi, misi dan langkah yang akan diambil jika menjadi ketua diobral abis disini.
Moderatorpun yang dipimpin oleh ibu Nia, siap memandu kehebohan yang akan terjadi dalam debat ini.
Ini dia, mereka kini sedang unjuk gigi untuk menjadi calon yang akan masuk ke tahap berikutnya.
Hem, akhirnya kita harus rehat dulu, ISOMAK biar acara semakin seru dan tidak terganggun oleh suara perut yang keroncongan.
Acara pun dimulai kembali, dengan pemberian pemahaman warga belajar tentang etika dan memaknai arti sebuah kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin. Dengan pengisi kak Ahwan Muhana, salah satu simpatisan PKBM Tunas Mekar dari BSI.
Sementara Tim penilai berunding siapa saja yang akan masuk ke tahap berikutnya, para peserta putra dan putri kini memberikan semangat pada hasil yang akan mereka ketahui sebentar lagi. baik putra ataupun putri mereka optimis, minimal ada satu perwakilan dari mereka yang akan dapat kesempatan untuk masuk kedalam babak baru pemiluhan.
Para penialipun (Kanan-Kiri, Ahwan Muhana (BSI), Ade Noval (Biologi MIPA Univ. Pakuan), Abdul Ajiz (STAI Syamsul "ulum), A Reki Yandi (STAI Syamsul 'Ulum) dan Indra Hermawan (Matematika FMIPA Univ. Pakuan) siap menyampaikan hasil peserta yang masuk ke putaran kedua. Dan terpilihlah dua orang peserta, yang kebetulan satu dari putra (Humaedi, paket C kelas XI) dan satu dari putri (Ani, paket C kelas XI) pada satu kelas yang sama di paket C.
Hujan turun, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengkampanyekan wakilnya, hujan-hujanan pun mereka hantam terus.
Setelah mengkampanyekan dengan ikut masuk dalam tes mental yang dilakukan oleh para Tutor dan penilai, merekapun beristirahat sejenak sambil menyusun strategi berikutnya, agar wakil mereka bisa menjadi pemenang.
Tim sukses dari Humaedi di tes kembali oleh ketua PKBM ibu Tita, menanyakan sebagaimana ia mengetahui tentang Humaedi yang menjadi calon yang mewakilinya di tahun ini.
Nah ini dia calon dari putra (Humaedi) yang sedang dites oleh salah satu Tutor.
dan yang satu ini, peserta terpilih putri (Ani) yang sedang melakukan tes di depan public, dan 6 orang penilai. Stres dan tertekan begitu nampak dari raut muka Ani, tapi ia berusaha untuk tidak mengecewakan para pendukungnya.
Setelah memberikan penyampaian kepada seluruh pemegang hak calon pemilih, bahwa setelah melihat kompetensi kedua calon dari serangkaian kegiatan. maka, semua pemegang hak diharuskan netral, dan memilih siapapun yang terlihat sangat mampuni untuk menjadi ketua IKRAR. walaupun baru saja mereka menjadi team sukses dari salah satu calon tersebut. Jika ternyata tidak pas menjadi seorang pemimpin, maka jangan pernah memilihnya, team sukses hanyalah sarana pemberian motivasi calon untuk menunjukan kehebatannya dan amanahnya di depan para pemegang hak pilih. inilah yang berlaku di PKBM kami.
Setelah menyampaikan hal tersebut, ketua PKBM mengawali pemilihan ini dibalik punggung suara (hehe...), sangat sederhana, tapi cukup membuat tegang.
Dilanjutkan oleh bu Uju, kader dari kelurahan Sindangsari.
Bu neng dari PAUD Tunas Bangsa
calonnya sendiri dan diikuti oleh para pemegang hak suara lainnya...
Perhitungan awal siap dimulai, kedua calon berdiri di depan didampingi oleh bu Nia sebagai pemberi motivasi bahwa siapapun yang tidak masuk bukan berarti tidak baik, mereka semua bisa menjadi team yang utuh dan solid dalam masa kerjanya nanti, dan yang terpilih, harus yakin, bisa memegang amanah ini sesuai dengan ajaran Islam.
Hasilpun akan segera diketahui... ketua PKBM dan Ketua IKRAR aktif, kini mendampingi kedua calon.
Alhamdulillah... akhirnya Ani lah yang keluar sebagai ketua terpilih dan Humaedi dalam sambutannya cukup merasa bangga karena Ani memiliki sisi lebih yang harus ia pelajari lagi. Serah terima jabatanpun dilakukan, Ketua lama (Ade) dengan memberikan bukuk catatan sang ketua kepada ketua baru (Ani) untuk ia isi lembar perlembarnya. Buku catatan turun temurun ini cukup sakral, karena siapapun tidak boleh membaca ataupun menulisinya, termasuk ketua PKBM dan Tutor. Hanya siswa yang pernah menjadi ketua IKRAR lah yang tahu apa isi dan apa yang pernah mantan ketua terdahulunya catat dalam buku itu.
Ani pun mengucapkan sepatah katanya di awal masa jabatannya ini dengan penuh haru dan rasa takut akan ketidak mampuan ia dalam menjalankan tugas.
Selamat ya Ani... kami percaya, kamu pasti akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk PKBM TUNAS MEKAR. Karena ditangan kitalah, kita JAYA... Amien
No comments:
Post a Comment
what about you...