Friday, January 9, 2009

Palestina

Bersimbah darah bumi Palestina
Mengucur dari menit ke menit
dari tubuh sang regenerasi
tercabik oleh hawa kuasa tinggi sang pecundang
sang PECUNDANG

Dentuman demi dentuman merentet bak lagu kehidupan
pengiring senandung miris dari ratusan ibu
yang ditangannya terkulay tapi meregang
sebuah nafas penutup sang matahari masa depan

tangannya liar meraba-raba, mencengkeram
berusaha mencari genggaman
mencari sebuah sandaran hidup
tapi inilah takdirmu nak
inilah yang terbaik bagimu
karena tanah itu panas
tanah ini terlalu kuat bergoncang

pergilah nak
acuhkan air mata ibumu
tinggalkan merah darahmu yang bersimbah
agar mereka tahu, namamu pernah terukir hebat di bumi Ghaza

lalu tangan mungil itu terkulay untuk selamanya

1 comment:

  1. hai, puisinya oke deh

    btw, saya anggap hitam itu mewakili coklat juga. gak mungkin dong saya sebutin semua warna kulit. belum kalo yg kuning langsat dan merah protes juga. waduuuh....

    ReplyDelete

what about you...