(11-12-2008)
Radang dan meradang
Saat bumi mengendap jutaan tekanan keinginan
Teronggok dalam hamparan tanah
Panas bergejolak
Sampai tiba air menetes dari langit
Hempaskan sementara dan
Menunggu kembali saatnya tiba
Adzan kembali menggema
Adzan kembali berkumandang
Adzan kembali menggoyangkan
Gumpalan darah dalam dada
Berjalanlah untuk sementara
Sampai hati mengalahkan hal yang nyata
Karena sebenarnya denyut itu belum dipahami
Apa kemauannya
Melongo dalam otak dan hati
Apa yang tak bisa dipahami
Manusia
Aku, kamu, kita mereka, dia dan keangkuhan
Yang mengalir ketiap sudut dari rongga-rongga kekosongan hidup
No comments:
Post a Comment
what about you...