Friday, September 3, 2010

Catatan Ani...


Bapaku seorang yang sangat bijaksana, tegas dan pekerja keras. Beliau bekerja menghidupi kami sekeluarga dengan berkebun singkong, menjual bambu dan kuli serabutan.
Aku sangat bangga sama bapak, karena disaat sedihnya, bapak tidak pernah memperlihatkan mimik yang muram ketika berjumpa kami sekeluarga. Kebetulan bapakku seorang ketua RT dikampung Pasir Bagadeu kab. Bogor, terkadang ada saja desas desus masyarakat yang membicarakan bapak, tapi Subhanallah bapak selalu menyikapinya dengan positif.
Aku sangat sayang sama beliau, walaupun aku belum bisa menunjukan rasa sayangku seperti orang lain pada bapaknya, malah terkadang untuk disuruh saja membeli atau membuatkan secangkir kopi aku masih bilang “sebentar, sebentar” sampai kadang aku menolaknya langsung jika aku sedang di rumah, karena aku tinggal di rumah bibi.
Memang ada sedikit hal yang aku tidak suka dari bapak, bapak jarang sekali menanyakan kabarku ketika aku pulang ke rumah, padahal aku sangat ingin sekali diperhatikan, walaupun hanya sekedar sebuah pertanyaan tentangku. Aku tinggal bersama bibi karena jarak dari rumah bibi ke PKBM tempat sekolah di Tunas Mekar tidak terlalu jauh, sehingga cukup berjalan kaki setengah kiloan aku bisa sampai di sekolah tercintaku. Tapi walaupun bagaimana, aku percaya bapak sangat menyayangiku, dan aku bangga sekali pada bapak.
Aku memilih masuk di PKBM Tunas Mekar, bukan karena aku ingin ijazah semata. Aku punya alasan lain yang mungkin berbeda dengan kebanyakan orang yang masuk sekolah non formal, aku masuk di PKBM ini karena aku dengar bahwa di PKBM ini selain kegiatannya cukup banyak sebagai tambahan pengalamanku dalam bersosial, disini nuansanya sangat syarat Islami. Aku bangga bisa bergabung di PKBM Tunas Mekar dengan lingkungan yang sangat bagus untuk perkembangan agamaku, walaupun tidak sedikit teman yang mencibir mendengar sekolah non formalku. Tapi aku tidak peduli, apapun jalan yang aku tempuh sekarang adalah jalanku, jika orang lain begitu bangganya masuk ke sekolah formal karena mampu, maka akupun sangat bangga dengan PKBM ku, dan PKBM Tunas Mekar buatku bukanlah alternative sekolah karena ketidak mampuan ekonomi keluarga dll, tapi lebih dari itu Mudah-mudahan para tutor dan pengelola PKBM diberikan amal yang setimpal dan tetap berdiri teguh mengokohkan pondasi belajar dengan tidak keluar dari koridor Islam amien ya Allah.
Ditulis ulang oleh: Achmad R. Pushida dari buku catatan harian warga belajar

No comments:

Post a Comment

what about you...